Terapi Aerosol Dengan Inhaler Ternyata Sangat Ampuh


Aerosol adalah zat yang terdispersi ke udara dalam bentuk cairan seperti embun, padatan seperti debu, atau gas seperti asap. Beberapa aerosol dapat berbahaya bagi kesehatan, tetapi beberapa dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan masalah pernapasan. Aerosol yang berguna, digunakan dalam terapi aerosol. Sedangkan aerosol yang berbahaya bagi kesehatan sebaiknya dihindari agar tidak cepat sakit.

Contoh aerosol berbahaya adalah gas dan uap dari limbah atau polusi. Percikan air liur dari pasien Covid-19 yang menyebar melalui udara juga merupakan aerosol yang berbahaya. Karena penyakit ini bisa menular melalui udara (in the air).
Memahami terapi aerosol dan jenis penyakit yang dapat diobati
Terapi aerosol adalah teknik di mana obat-obatan dalam bentuk partikel aerosol dikirim langsung ke paru-paru melalui saluran udara.

Tujuan utama terapi aerosol adalah untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan obat untuk mencapai saluran udara pada dosis yang lebih tinggi. Cara ini dinilai lebih efisien dan efektif dibandingkan obat oral untuk berbagai penyakit.

Jenis Terapi Aerosol

Terapi aerosol dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang dibedakan berdasarkan jenis peralatan yang digunakan. Inhaler merupakan salah satu alat yang digunakan dalam terapi aerosol. Alat ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :

Metered Dose Inhaler (MDI)

Disebut metered dose inhaler karena dalam sekali semprot jumlah uap obat yang keluar terukur secara akurat.
Terapi ini biasanya digunakan oleh penderita asma untuk membantu membuka saluran pernapasan akibat sesak napas.

Jenis inhaler ini memiliki dua bagian utama. Yang pertama adalah kaleng atau kaleng kecil obat cair dan bagian lainnya yang akan mengubah obat menjadi partikel yang lebih kecil sehingga mudah untuk disemprotkan.
Bagian kedua adalah wadah plastik yang akan menempelkan tabung ke mulut pasien.

Dry Powder Inhaler (DPI)

Tidak seperti MDI yang menyuntikkan obat yang berbentuk aerosol cair atau DPI. DPI memiliki bentuk dan cara kerja yang berbeda dengan MDI. Jika MDI harus ditekan untuk mengantarkan obat, pada DPI, napas penggunalah yang mengaktifkan perangkat dan melepaskan obat.