Mengapa stres bisa menyebabkan serangan jantung? Ternyata stres bukan hanya sekedar pikiran yang berkecamuk di kepala, melainkan suatu kondisi yang harus dihindari agar tidak terkena penyakit tertentu, termasuk serangan jantung.
Sebelum Anda mulai berbicara tentang hubungan antara stres dan serangan jantung, Anda harus tahu sedikit tentang stres itu sendiri. Stres adalah respons tubuh terhadap situasi tertentu yang membuat Anda merasa tertekan, marah, lelah, atau gugup.
Dalam beberapa kasus, stres terkait stres dapat memiliki efek positif, seperti membantu Anda menyelesaikan tugas tepat waktu. Namun, jika stres terus berlanjut, ada kemungkinan Anda akan mengalami serangan jantung.
Mengapa stres bisa menyebabkan serangan jantung?
Berdasarkan penelitian terbaru yang, stres telah terbukti meningkatkan risiko serangan jantung. Ini buktinya :
Stres menyebabkan aktivitas abnormal di otak
Penelitian mengatakan bahwa saat Anda stres, otak mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang. Akibatnya, pembuluh darah menjadi meradang, yang kemudian dapat menyebabkan stroke hingga serangan jantung. Dengan kata lain, semakin stres Anda, semakin kuat sinyal yang dikirim oleh amigdala, sehingga semakin besar kemungkinan Anda terkena serangan jantung.
Stres memicu pelepasan hormon kortisol
Menurut ahli, stres bukanlah kondisi yang bisa diabaikan karena dapat memicu berbagai reaksi dalam tubuh. Salah satunya adalah pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, yang membuat jantung bekerja lebih cepat.
Stres Menyebabkan Gaya Hidup Tidak Sehat
Alasan lain mengapa stres bisa memicu serangan jantung mungkin tidak langsung. Artinya stres bisa membuat Anda melakukan hal-hal yang bisa memicu serangan jantung, seperti merokok dan malas berolahraga atau kurus.
Beberapa orang melampiaskan stres mereka dengan makan makanan berlemak tinggi, yang dapat meningkatkan peluang mereka terkena obesitas.
Yang lain memilih untuk merokok atau minum alkohol untuk melupakan stres, meskipun berisiko merusak dinding arteri jantung dan menyebabkan hipertensi.
Jika Anda merasa stres karena beban kerja atau tuntutan peran rumah tangga, cobalah untuk menguranginya agar tubuh dan pikiran Anda bisa beristirahat. Luangkan waktu untuk hal-hal yang Anda sukai, seperti mendengarkan musik, tidur, menonton film, dan pergi berlibur sendirian.
Anda juga bisa melakukan latihan relaksasi dan meditasi untuk menenangkan pikiran. Jika perlu, mintalah bantuan psikolog dalam mengembangkan program manajemen stres terstruktur untuk menghilangkan stres di kepala Anda dan meredakan gejala yang mirip dengan serangan jantung.