Dalam dunia industri makanan saat ini, penggunaan vetsin sudah menjadi hal yang lumrah. Vetsin sendiri merupakan hasil dari fermentasi tepung molasses ataupun gula tebu. Vetsin sering digunakan karena dapat membuat rasa makanan menjadi gurih, mirip dengan micin. Namun belakangan ini banyak orang yang mengeluhkan berbagai gejala setelah mengkonsumsi makanan yang menggunakan veksin, gejala tersebut disebut dengan Chinese Restaurant Syndrome.
Pada kondisi yang normal, tubuh dapat mengolah vetsin meski dalam kadar yang tinggi. Sebenarnya tubuh juga memproduksi vetsin secara alami sebagai hasil pencernaan protein.
Pada tahun 1960 silam, ada sebuah gejala dimana ada sekelompok orang yang datang ke restoran Cina, namun setelah 2 jam mengkonsumsi makanan di restoran tersebut terjadi beberapa gejala seperti pusing, tenggorokan kering, berkeringat, sakit kepala, mual, kulit memerah, serta lebas pada tenggorokan.
Menurut banyak orang, hal tersebut diakibatkan oleh mengkonsumsi vetsin secara berlebihan. Namun kertika dilakukan penelitian, tidak ada bukti kuat yang menghubungkan vetsin dengan alergi yang disebutkan diatas tadi.
Jadi kesimpulannya, keterkaitan vetsin dengan alergi itu adalah fakta, namun hanya sedikit orang saja yang mengalami alergi setelah mengkonsumsi vetsin. Namun hal ini hanya terjadi diantara 1:100000, jadi kemungkinannya sangatlah kecil.
Selama mengkonsumsi dengan kadar yang tidak berlebihan sebenarnya aman-aman saja. Jika kalian memang memiliki alergi pada vetsin, alangkah baiknya untuk mengecek atau memeriksa kandungan yang ada pada produk makanan yang kalian beli di pasaran.