Ingin minum soda tapi sedang diet atau tidak ingin menambah berat badan, mungkin solusinya adalah mengkonsumsi soda diet. Namun apakah soda diet lebih baik ketimbang soda biasa ? Mari kita bahas lebih mendalam.
Hingga saat ini banyak stigma ynag mengatakan soda diet jauh lebih baik ketimbang soda biasa. Memang jika melihat kadar gula dan kalori yang ada, soda diet memiliki kadar yang lebih kecil. Awalnya soda diet diciptakan pada tahun 1950 untuk penderita diabetes. Namun seiring berjalannya waktu, produk ini mulai dipasarkan secara luas.
Meski kadar kalori dan gula yang ada jauh lebih sedikit, namun ada banyak kandungan lainnya yang perlu diperhatikan seperti :
1. Air berkarbonasi dimana karbondioksida dilarutkan didalam air bertekanan.
2. Pemanis buatan, rasa manisnya 200 – 13.000 lebih kuat ketimbang gula.
3. Asam sitrat, Malat, Fosfat dengan tujuan memberikan rasa getir kedalam minuman.
4. Pewarna buatan seperti karotenoid, antosianin serta karamel.
5. Perasa, baik itu alami maupun buatan seperti rasa buah-buahan dan juga rempah.
6. Pengawet potasium benzoat.
7. Kafein.
Jika kita melihat dari kandungan lain yang ada pada soda diet, maka bisa dipastikan soda diet juga tidak baik untuk kesehatan dan tidak lebih baik ketimbang soda biasa.
Beberapa resiko kesehatan yang mungkin bisa terjadi :
1. Meningkatkan nafsu makan yang bisa berujung pada obesitas.
2. Meningkatkan resiko kerusakan ginjal.
3. Meningkatkan resiko terkena stroke.
Bukan berarti kita sama sekali tidak boleh mengkonsumsi soda, jika takaran yang dikonsumsi tepat dan tidak mengkonsumsinya terus menerus, sah-sah saja untuk mengkonsumsi minuman bersoda.