Sebelumnya banyak yang mengatakan bahwa sunat atau khitan memiliki dampak langsung terhadap kesuburan seorang lelaki dan juga dapat mengurangi kenikmatan ketika melakukan hubungan seksual. Sebenarnya ini tidak benar, justru sunat atau khitan dapat memberikan kita banyak manfaat, salah satunya adalah kebersihan.
Sunat atau khitan merupakan proses pelepasan kulit yang menutupi pangkal penis. Tindakan sunat juga sudah bisa dilakukan ketika bayi masih berumur 3 hari. Intinya adalah, semakin dewasa seorang pria dalam melakukan sunat, maka resiko dan tingkat kerumitannya juga akan semakin meningkat.
Lalu mengapa kita perlu melakukan sunat ?
Alasan pertama adalah untuk menekan resiko terjangkitnya penyakit menular, salah satunya adalah human papiloma ( HPV ). Selain itu sunat juga dapat menekan resiko terjangkitnya herpes.
Alasan kedua adalah untuk menghindari rasa nyeri pada pangkal penis karena kulit penis yang menyangkut dan sulit untuk ditarik keluar. Kondisi ini disebut sebagai balanitis.
Alasan ketiga adalah untuk menekan resiko terjadinya infeksi pada saluran kemih. Infeksi ini dapat berdampak pada kesehatan ginjal.
Alasan keempat adalah untuk menjaga penis agar tetap sehat dan juga bersih. Jika seorang pria tidak melakukan sunat, kemungkinan penimbunan kotoran pada bagian lapisan kulit dalam akan lebih besar. Untuk menjaga kebersihan penis, maka kita perlu melakukan sunat.
Adakah resiko dalam melakukan sunat ?
Resiko itu selalu ada, tetapi jika ditangani oleh ahlinya, maka resiko tersebut dapat ditekan ke angka minimal. Resiko yang biasa terjadi adalah pendarahan, infeksi pada luka, gangguan saluran kemih, berkurangnya sensivitas penis dan yang terakhir sunat dapat menjadi hal yang sangat berbahaya jika dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.