Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Hubungan Seksual ?

Setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan, biasanya orang akan memilih untuk langsung tidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Padahal ada begitu banyak penyakit yang dapat terjadi jika kita tidak membersihkan diri setelah melakukan hubungan seksual. Salah satu infeksi yang dapat terjadi setelah melakukan hubungan seksual adalah urinary tract infection atau infeksi saluran kencing. Lalu apa yang harus dilakukan setelah melakukan hubungan seksual agar terhindar dari infeksi tersebut ?

1. Buang air kecil

Terdengar konyol bukan ? Namun dengan membuang air kecil, kita dapat membuang bakteri yang ada pada kemaluan ( khususnya pria ). Pasalnya ketika melakukan hubungan seksual, bakteri dapat ikut masuk melalui saluran kencing, oleh karena itu sangat disarankan untuk buang air kecil sesaat setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

2. Cuci tangan

Ya, cuci tangan ! Sama halnya dengan poin pertama, terdengar sepele namun sangat besar manfaatnya. Untuk para wanita, sangat disarankan untuk membasuh tangan dengan sabun anti bakteri untuk menghindari bakteri yang menempel pada tangan setelah memegang daerah kemaluan pasangan.

3. Membasuh daerah kemaluan

Perlu menjadi catatan, jangan membersihkan area kemaluan dengan sabun ataupun bahan anti bakteri lainnya. Cukup basuh menggunakan air hangat saja dari bagian depan ke bagian belakang. Mengapa demikian ? Pasalnya sabun memiliki PH yang berbeda sehingga dapat menggangu kestabilan PH yang ada pada daerah kemaluan.

4. Minum segelas air

Ketika melakukan hubungan seksual, tubuh akan kekurangan cairan, dengan meminum segelas air ataupun minuman isotonik, tubuh akan kembali terhidrasi dan kalian dapat beristirahat dengan lebih nyaman.

Itu dia beberapa hal yang wajib dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. Jagalah kebersihan daerah kemaluan agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk HIV.

 

Amankah Berhubungan Seks Menggunakan Kondom Berbagai Rasa ?

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan dan mencegah penyebaran penyakit ketika berhubungan seksual adalah kondom. Selain murah, kondom juga memiliki berbagai varian rasa yang dapat memberikan aroma yang harum ketika berhubungan intim, namun apa kalian pernah mempertanyakan apakah penggunaan kondom dengan berbagai rasa berbahaya atau tidak ?

Kondom adalah alat kontrasepsi yang dibuat dengan lapisan yang sangat tipis, tujuannya untuk menambuh sperma yang keluar dari alat kelamin pria agar tidak masuk ke ibu rahim wanita. Dengan begitu, resiko kehamilan saat berhubungan dapat diminimalisir hingga mencapai 98%.

Untuk memberikan sensasi saat berhubungan, produsen kondom biasanya memberikan rasa-rasa yang unik seperti pisang, jeruk, stroberi, cokelat dan rasa lainnya. Biasanya rasa tersebut dihasilkan melalui pelumas yang ada didalam kemasan. Rasa manis yang ada pada kondom tersebut dihasilkan oleh gliserin. Berbahayakah kondom berperisa ?

Jawabannya adalah ya ! Mengapa ? Gliserin merupakan pemanis buatan yang dapat merusak keseimbangan PH pada area kewanitaan. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan meningkatkan pertumbuhan jamur yang ada pada area kewanitaan.

Untuk melakukan penetrasi pada bagian vagina, pakar kesehatan lebih menganjurkan untuk menggunakan kondom dengan bahan lateks yang tidak memiliki rasa. Bahan lateks hanya menggunakan air sebagai pelumas, jangan gunakan pelumas minyak atau lotion pada kondom berbahan lateks karena dapat merusak kondom.

Bagi kalian yang alergi dengan bahan lateks, kalian bisa menggantinya dengan kondom berbahan poliuretan. Bahan yang satu ini tidak memiliki pori sehingga sangat aman untuk mencegah kehamilan dan penyebaran penyakit kelamin.