Kali ini kita akan membahas tentang demam. Banyak orang yang masih salah kaprah tentang demam, oleh karena itu, agar lebih mudah untuk dimengerti, penjelasannya akan menggunakan perumpaan. Mari kita bahas tentang demam.
Misalnya kalian merasa haus, namun tidak ada uang untuk membeli air minum, stok air minum dirumah juga sudah habis, apa yang akan kita lakukan? Tentunya memasak air bukan ? Gunanya memasak air itu untuk apa ? Untuk membuat air steril dari kuman bukan ? Nah demam itu merupakan reaksi tubuh yang bertujuan untuk melawan mikroba jahat.
Tubuh kita terdiri dari 60% cairan. Terkadang ada mikroba jahat yang menyerang, kadang juga ada bakteri, virus dan juga sel kanker yang disebut sebagai pyrogen. Didalam tubuh ada pengatur suhu yang bernama hipotalamus ( fungsinya mirip dengan termostat ).
Hipotalamus ini akan meningkatkan suhu tubuh dengan tujuan “menetralisir” bakteri, virus, dan mikroba jahat yang ada didalam tubuh, mirip dengan proses perebusan air hingga mendidih. Namun kondisi demam itu ada batasannya, bukan berarti tubuh sudah sangat panas itu berarti aman.
Demam itu bukanlah penyakit, melainkan usaha tubuh untuk melawan penyakit, plot twist sekali bukan ? Namun inilah yang sebenarnya terjadi. Tapi kalian perlu ingat, ada batas maksimal seberapa panas tubuh itu sendiri.
Kita ambil contoh lagi, apa yang akan terjadi jika kalian merebus mie selama satu jam ? Jawabannya adalah mie tersebut akan mengembang dan benyek bukan ? Nah tubuh juga seperti itu, tapi karena dimensi tubuh tidak bisa melebar layaknya mie, cara tubuh untuk menetralisir suhu di tubuh adalah melalui pori-pori kulit.
Jika sedang demam dan tubuh mulai pulih, apa yang akan terjadi ? Tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak bukan? Itu dia yang sebenarnya terjadi. Dengan naiknya satu derajat pada tubuh, maka metabolisme didalam tubuh juga akan meningkat sebanyak 20%. Namun jika demam terus berkepanjangan ataupun demam yang dikarenakan penyakit, alangkah baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.