Mengenal Tahapan Perkembangan Pada Masa Remaja


Ketika ditanya apa itu remaja, kebanyakan orang mungkin berbeda. Sampai saat ini definisi remaja identik dengan anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMP). Pernyataan ini tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Definisi remaja lebih luas dari itu. Di sisi lain, ada juga berbagai tahapan perkembangan yang harus Anda perhatikan sebagai orang tua.

Jadi jika ada masalah tertentu dalam perkembangannya, Anda bisa langsung menyadarinya.

Tahapan perkembangan pada masa remaja

Selain memahami masa remaja, Anda juga perlu memahami tahapan perkembangan remaja yang akan terjadi.

Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)

Masa remaja awal terjadi pada rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini, anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak-anak mulai memperhatikan munculnya bulu ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara, keputihan, timbulnya menstruasi atau mimpi basah, dan testis yang membesar.

Anak juga mulai memperhatikan penampilannya sehingga lebih memperhatikannya. Dia juga akan mulai merasakan kebutuhan akan privasi, yang membuatnya senang sendirian dari keluarganya. Biasanya, perubahan ini terjadi pertama kali pada anak perempuan.

Masa remaja pertengahan (14-17 tahun)

Pada saat ini, badan makin panjang makin berat, otot makin besar, dada dan bahu makin lebar, organ vital makin besar, suara pecah-pecah, ada jerawat, kumis dan janggut. Pada anak perempuan, pinggang, panggul, dan bokong akan membesar, organ reproduksi akan berkembang, produksi keringat akan meningkat, dan menstruasi akan teratur.

Remaja masa kini umumnya sudah mampu berpikir logis, meski seringkali didorong oleh perasaan. Ia juga mulai tertarik dengan hubungan romantis (kencan). Terkadang sifatnya yang sensitif membuatnya lebih sering bertengkar dengan orang tuanya. Selain itu, ia mungkin juga lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Masa remaja akhir atau dewasa muda (18-24 tahun)

Pada masa remaja akhir, tubuh anak sudah berkembang sempurna. Selama waktu ini, lebih banyak perubahan terjadi dalam dirinya. Dia mulai mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan masa depan dan memikirkan konsekuensinya jika dia melakukan sesuatu yang buruk.

Dia juga mulai mengerti apa yang dia inginkan dan bisa mengatur dirinya sendiri, tanpa mengikuti keinginan orang lain. Kestabilan emosi dan kemandirian umumnya diperoleh anak-anak pada masa remaja akhir.

Setelah Anda mengetahui apa itu remaja dan apa tahap perkembangan mereka, Anda juga harus memperhatikan hubungan mereka. Perkumpulan pemuda saat ini sering dikaitkan dengan kenakalan remaja, seperti tawuran, tawuran, seks bebas atau bahkan penggunaan obat-obatan terlarang. Jadi, pastikan Anda memberi anak Anda batasan dan pengawasan yang tepat. Bimbing dia ke pergaulan dan kegiatan positif agar dia tidak salah jalan.